10 Kebiasaan Santri Saat Mondok, Bikin Kangen Balik Lagi ke Pondok

Baitulmustaqim.com - 10 Kebiasaan Santri Saat Mondok, Bikin Kangen Balik Lagi ke Pondok -Pondok pesantren adalah sebuah tempat pendidikan tradisional Islam yang di yakini  mampu menciptakan generasi Islami yang siap terjun di masyarakat. Terbiasa dilatih dengan serba kekurangan dalam segala bidang, baik dari kurang makan, kurang tidur, kurang istirahat dan masih banyak lagi.
Namun, dengan adanya serba kekurangan tersebut akan tercipta seorang santri yang siap dalam menghadapi segala hal di masyarakat kelak saat santri sudah pulang di kampung halamannya masing-masing.

Saat ini sudah banyak bukti yang nyata bahwa lulusan pondok pesantren tidak dipandang sebelah mata lagi, baik di tengah masyarakat maupun sosial lainnya, bahkan sudah banyak alumni-alumni pesantren yang menjadi anggota parlemen, menteri bahkan pernah juga santri menjadi seorang presiden. 

Nah, sebenarnya apa saja kebiasaan unik yang dialami santri saat di pondok pesantren. Kehidupan menjadi seorang Santri memang selalu memiliki banyak hal untuk terus dibincangkan. Mulai dari sejarah, pendidikan hingga keseharian yang dilakukan oleh para santri.

Dididik dan ditempa untuk hidup mandiri sejak dini memang bukanlah hal yang mudah,  kehidupan menuntut para santri untuk bisa survive dari segala tantangan, baik dalam pembelajaran maupun dalam menjalani kehidupan di Pondok.

Berikut admin rangkumkan 10 Kebiasaan Santri Saat Mondok yang bisa membuat kamu kangen juga rindu akan pondok pesantren. Cek langsung aja yuk,,,..siapa tahu pernah ngalamin yang serupa....

1. Tempat Tidur yang Fleksibel

Sebagai seorang santri tidur seolah sudah bukan lagi sebuah kewajiban sebagaimana saat masih dirumah sebelum di pesantren. Jika dirumah tidur sebagai perioritas yang utama guna untuk persiapan sekolah di pagi hari. 

Tidur di kasur yang empuk, dan fasilitas yang tercukupi tentunya tidak akan di jumpai lagi saat kamu sudah berada di pesantren. Bahkan terkadang belum bisa tidur jika belum berasa ngantuk benar.

Namun saat menjadi santri, kamu tidak pernah khawatir akan tidur dimana, beralaskan apa? santri akan lebih fleksibel soal tempat tidur, bahkan walaupun hanya beralaskan kain untuk ditiduri. Ini mengajarkan keyakinan dan kesederhanaan.

2. Nungguin Kiriman

Jika hanya sekedar do'a saja santri tidak akan merasa cukup bertahan hidup di pesantren. Hal yang paling dinantikan juga menggembirakan adalah kiriman dari orang tua, baik kiriman tersebut berupa makanan, jajan ataupun uang. 

Di saat kiriman datang dari orang tua seolah santri bagaikan menang undian berhadiah, segala kesedihan akan sirna dengan sendirinya, terlebih lagi saat dijenguk oleh keluarga atau orang tua, seolah asrama milik sendiri.

Namun sudah dapat dipastikan bahwa kiriman tersebut tak akan bertahan lama karena seorang santri akan membagikan ke teman satu asramanya. Hak ini mendidik dan mengajarkan bagi santri untuk terus berbagi.   

3. Serba Ngantri

Budaya antri tak hanya berlaku saat pembelian tiket konser ataupun yang lainnya, ngantri tidak hanya ada di luar negeri, tapi di pesantren ngantri sudah menjadi budaya dalam berbagai hal. 

Baik itu ngantri saat mau mengambil jatah makanan maupun ngantri saat mandi, saat mau menggunakan toilet, dan masih banyak lagi ngantri yang harus dialami oleh santri. Budaya ngantri ini mengajarkan kepada santri terkait dengan ketertiban.

4. Titip Cucian

Kegiatan belajar dan mengaji dalam pondok pesantren juga waktu yang terbatas membuat santri lupa atau bahkan tidak sempat mencuci pakaian gantinya. Tidak sedikit para santri yang sering menitipkan cucian baju-baju kotornya kepada teman se-asramanya.
 
Namun terkadang cucian yang cucian yang dititipkan tersebut malah hilang entah kemana, hal ini mengajarkan tentang gotong royong dan percaya ke sesama.

5. Suka Duka Selalu Bersama


Menjadi seorang santri tentunya tidak dapat melakukan segala hal dengan sendirian, tentu banyak hal yang dilakukan harus selalu bersama-sama. Menjadi santri harus memupuk jiwa kebersamaan, lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Karena hampir semua aktifitas dan kegiatan di Pondok Pesantren itu dilakukan secara bersama-sama. Baik dalam keadaan suka maupun duka harus dilakukan bersama-sama. 

Mulai dari kegiatan bersama, makan bersama, cuci bersama bahkan dihukum pun masih bersama-sama itu mengajarkan tentang kebersamaan dan loyalitas.


6. Bikin Bantal dari Buntelan Sarung

Baik pakaian bersih yang belum disetrika atau pakaian kotor yang mau dicuci, semuanya disimpan jadi satu ke dalam buntelan sarung yang diikat. Selain meringkas barang bawaan, hal ini juga membuat santri mendapatkan benefit baru: punya bantal instan yang enak buat tidur!

Dengan adanya buntelan sarung yang berada di bawah kepala tersebut maka saat bangun tidur tidak akan merasakan nyeri di bagian leher. Yhaaa, lumayan, lah, kebiasaan santri ini menghasilkan karya nyata.

7. Gatal-Gatal, lalu Garuk-Garuk

Penyakit kulit seolah menjadi sebuah penyakit yang wajib diderita oleh seorang santri, mulai dari panu, kadas, kudis bahkan gudik. Dengan adanya jenis penyakit kulit ini tentunya akan menimbulkan reaksi pada si-empunya, merasa gatal kemudian garuk-garuk.

Entah ini salah air di pondok pesantren atau memang merupakan proses tumbuh-kembang setiap manusia, santri umumnya tak akan ketinggalan merasakan gatal-gatal di pondoknya sendiri. Alhasil, hobi mereka pun bertambah: garuk-garuk di manapun, tapi biasanya lebih intens pada malam hari sebelum tidur.

Bahkan sampai-sampai ada sebuah rumor kalimat "Jika belum gudiken (gudik: Penyakit Kulit) belum dikatakan sabagai santri". Dan nyatanya dapat dipastikan seorang santri pasti mengalami hal tersebut. Hal ini mengajarkan tentang menjaga kebersihan adalah wajib hukumnya. 

8. Bawa Banyak Makanan Setiap Kali Ditengok

Katanya, teman-teman di pondok pesantren bakal menghabiskan makanan yang kamu dapat dari orang tua saat baru saja ditengok. Nah, kebiasaan santri ini pun mendorong para santri untuk mempersiapkan diri dengan strategi perang yang lebih baik.

Saat dikunjungi orang tua, santri biasanya dibawakan banyak makanan, baik untuk dirinya sendiri maupun teman-teman. Agar jatahnya aman, tak jarang santri meminta porsi tambahan untuk dirinya sendiri agar tak ikut habis diserbu teman.

Yaaaah, padahal sih ujung-ujungnya porsi tambahan itu juga tetap dimakan bareng.

9. Darurat Pakaian Dalam

Namanya juga buru-buru dan dikejar kenangan jadwal yang padat, kadang santri juga bisa khilaf, Saudara-saudara. Saat akan bersiap-siap, tak sedikit dari santri ini menyadari bahwa ada yang hilang dari dirinya: pakaian dalam!!!

Demi menyelamatkan harkat dan martabatnya, ia pun berkeliling, baik di seluruh penjuru kamar maupun tempat jemuran. Eh, ndilalah, ada yang nganggur. Jadi, ya, dipakai saja dulu meski belum tahu itu punya siapa. Kebersamaan adalah kunci, kesuksesan wkwkw.

10. Ghosob Dulu, Ghosob Lagi, Ghosob Terus


Ghosob merujuk pada tindakan pemanfaatan barang orang lain tanpa izin si pemilik. Kapasitas hukumnya hampir sama dengan mencuri, tapi si pelaku sebenarnya tidak mempunyai niat untuk memiliki hatimu.

Naaaah, ini adalah kebiasaan santri yang menjadi ‘jantung’ kehidupan di pondok pesantren. Sandal baru yang kamu beli kemarin sore, sarung tenun emas kiriman dari orang rumah, atau baju koko yang baru kamu cuci mendadak hilang semua dari tempatnya, meninggalkanmu dalam kebingungan dan kehampaan karena menyadari dirimu telah di-ghosob.

Sampai kapan kebiasaan ini terjadi? Auk ah. Mending kamu ghosob punya temenmu yang lain dulu, lah!

Demikian 10 Kebiasaan Santri Saat Mondok, Bikin Kangen Balik Lagi ke Pondok, semoga dengan adanya artikel ini kita akan mengingat dan mengenang kembali kebiasaan-kebiasaan kita saat di pondok. Tentunya kebiasaan yang buruk semoga tidak akan tertular kepada generasi santri saat ini.

Ikuti pula Media Sosial kami :
Terimakasih, Wassalam ......Bamus Media

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post