Pengertian Pondok Pesantren, Sistem, Sejarah Serta Tujuan Didirikannya

Baitulmustaqim.com - Pengertian Pondok Pesantren, Sistem, Sejarah Serta Tujuan Didirikannya -Pondok Pesantren adalah sebuah tempat yang digunakan untuk mendidik para santri dalam bidang ilmu-ilmu agama. Pondok Pesantren dapat di kategorikan sebagai lembaga pendidikan tradisional yang dipakai oleh para alim Ulama' pada jaman dahulu kala.
Pengertian Pondok Pesantren, Sistem, Sejarah Serta Tujuan Didirikannya
Pondok Pesantren Baitul Mustaqim
Pondok Pesantren sudah ada sejak jaman walisongo, sekitar abad 14 an yang digunakan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Namun keberadannya sampai saat ini masyarakat kita masih banyak yang belum mengetahui apa, dan bagaimana Pondok Pesantren itu? 

Oleh karena itu guna untuk memahami lebih jauh dan mendalam tentang pengertian Pondok Pesantren , dan apasaja yang berkaitan dengan Pondok Pesantren maka pada kesempatan kali ini admin Bamusofficial akan mengupas tuntas tentang Pengertian Pondok Pesantren, Sistem, Sejarah Serta Tujuan Didirikannya.

Baca Juga: 3 Tingkatan Kitab Ilmu Nahwu Atau Ilmu Alat Yang Khas Dipelajari Pondok Pesantren Salaf

Pengertian Pondok Pesantren

Kata Pondok Pesantren sendiri terdiri dari dua suku kata, pondok dan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab Funduk yang mempunyai arti sebagai tempat tidur, hotel sederhana atau asrama, didalam bahasa Jawa, pondok diartikan sebagai madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan belajar agama Islam, juga diartikan sebagai rumah kecil yang berada di area persawahan.

Adapun kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan yang diambil dari bahasa Sansekerta, yang mempunyai arti orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seseorang sarjana ahli kitab suci Hindu.

Sedangkan jika ditinjau dari segi istilah Pondok Pesantren mempunyai arti sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam yang digunakan untuk mendidik santri untuk belajar dang mengaji ilmu-ilmu agama Islam. Untuk menerapkan ajaran agama Islam hingga mempunyai perilaku yang berakhlaqul karimah.

Sistem Pondok Pesantren

Didalam kegiatannya sistem pendidikan atau pengajarannya terbagi atas dua macam. Bandungan atau bandongan dan sorogan. Bandongan atau sistem weton yaitu seorang kyai atau ustadz membacakan kitab, menerjemahkan, menerangkan dan mengulas kitab-kitab kuning klasik, sedangkan para santri menulis memberi makna pada kitab yang dimilikinya.

Cara bandungan ini disebut juga dengan halaqoh, yang mempunyai arti lingkungan murid atau santri. Karena para santri yang mengikuti kegiatan ini berkelompok belajar dan dibimbing oleh seorang guru. 

Kedua yaitu sistem sorogan, seorang guru membaca kitab sedangkan santri membaca ulang kitab yang telah diajarkan oleh guru. Saat membaca ulang santri membaca dihadapan kiai juga dihadapan sesama santri. Pengajian sorogan biasanya hanya diberikan kepada santri-santri yang cukup maju, khususnya yang berminat untuk lebih memperdalam kemampuannya dalam membaca kitab.

Sejarah Awal Mula Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang sifatnya tradisional, pertma kalinya didirikan oleh Syekh Maghribi atau yang kita kenal sebagai Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari Gujarat India. Salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa, dan terkenal dengan sebuah julukan spriritual father  atau bapak spiritual Walisongo.

Disebut demikian karena Syekh Maghribi sangat berperan besar dalam dakwahnya menyearkan Islam di tanah Jawam khususnya Gresik Jawa Timur. Pesantren yang didirikannya pertama kali digunakan sebagai tempat pendidikan dasar-dasar ilmu agama Islam.

Pada awal berdirinya, pesantren bukan hanya sekedar tempat pendidikan tradisional Islam melainkan sebagai tempat misi dakwah. Misi dakwah itu sendiri merupakan sebuah lembaga tertua di Indonesia. Lembaga yang seperti ini selalu mencari lokasi yang baru untuk mengembangkan misi dakwahnya.

Dalam perjalanannya yang panjang, lembaga pendidikan agama Islam ini dilanjutkan oleh para kiai. Para kiai ini biasanya menyediakan tempat tinggal atau asrama untuk para santri yang ingin belajar memperdalam kitab-kitab kuning klasik dan kemudian dikenal dengan sebuah nama “pondok pesantren”

Seorang kiai mempunyai peran penting sebagai figur teladan dan memiliki ilmu yang mumpuni juga mendalam, baik secara teori ataupun juga pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dalam mendidik para santri.

Pondok Pesantren yang telah didirikan oleh para kiai mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dan mendapat kepercayaan penuh untuk mendidik anak-anaknya. Hal ini terbukti dengan awal berdirinya pondok pesantren hingga kini menjadi salah satu tempat yang favorit untuk menciptakan generasi yang Islami, berilmu dan berakhlaqul karimah.

Tujuan Didirikannya Pondok Pesantren

Berdirinya pondok-pondok pesantren di masyarakat jaman dahulu hingga kini mempunyai beberapa tujuan yang mulia. Sebagai sebuah tempat untuk mendalami ilmu agama Islam, seseorang dapat mencari ilmu-ilmu agama Islam di pondok pesantren. Terdapat dua tujuan didirikannya pondok pesantren itu, yaitu tujun umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum didirikannya sebuah pondok pesantren adalah adalah untuk membina warga negara agar memiliki kepribadian muslim yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan dmampu menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupan dan mempersiapkan seseorang untuk menjadi manusia yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan khusus pesantren didirikan adalah sebagai berikut:
  1. Mendidik dan menciptakan generasi santri agar dapat menjadi seorang muslim yang bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, mempunyai kecerdasan, keterampilan, dan sehat lahir batin sebagai warga negara yang berdasarkan Pancasila. 
  2. Mendidik santri agar menjadi kader-kader ulama dan mubalig yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, wiraswasta, dan mengamalkan syariat Islam secara utuh dan dinamis. 
  3. Mendidik santri memiliki kepribadian dan semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa dan negara. 
  4. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan, khususnya pembangunan material spiritual. 
  5. Mendidik santri agar dapat membantu peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dalam mensukseskan terwujudnya pembangunan bangsa dan negara

Prinsip-Prinsip Pondok Pesantren

Pada prinsipnya pondok pesantren mempunyai lima elemen penting yang terdapat didalamnya. Lima elemen yang menjadi pola hidup santri yang memperlihatkan ciri-ciri khas pendidikan di dalam pondok pesantren. Lima elemen pendidikan pondok pesantren tersebut adalah sebagai berikut:

1. Adanya Seorang Kiai 

Seorang kiai yang menjadi sebagai figure central, yaitu seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan ilmu agama yang tinggi, mampu menjadi panutan, juga memiliki peran dan tugas untuk membimbing serta mengajarakan ilmu agama kepada para santri. 

Di samping itu juga, seorang kiai juga mempunyai peran sebagai pusat penyelesain dari berbagai persoalan dan penentu kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran. Dalam menjalankan tugas sehari-hari kiai biasanya dibantu oleh para khadamnya.

2. Adanya Masjid. 

Masjid mempunyai peran penting dan menjadi sebuah prinsip berdirinya pondok pesantren. Fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah atau tempat shalat umat Islam dan para santri, melainkan juga sebagai tempat pembelajaran para santri. 

Salah satu contoh pembelajaran di dalam masjid seperti Qiroatul Qur'an, praktek ibadah, bahsul masail dan lain sebagainya.

3. Adanya Santri 

Santri adalah peserta didik yang berada di lingkungan pesantren, dalam jenisnya terkadang santri terbagi menjadi dua macam. Santri mukim yaitu santri yang mempunyai tempat tinggal yang jauh dari pesantren dan menetap di pesantren. Santri desa yaitu santri yang hanya berangkat pada sore hari dan malamnya sudah pulang kembali.

Adapun jumlah santri tergantung pondok pesantren masing-masing. Jika pondok Pesantren sudah lama bersiri dan mempunyai kualifikasi pendidikan yang baik tentunya jumlah santri cukup banyak. Namun  jika pondok trersebut masih dalam tahap rintisan tentunya jumlah santri asih sedikit.

Santri yang mukim biasanya mereka tinggal berdekatan dengan rumah kiai. Tinggal dalam sebuah bangunan yang disebut dengan asrama. Asrama inilah yang menjadi rumah sementara selama santri berada di pondok pesantren.

4. Adanya Asrama

Dapat disebut sebagai pondok pesantren salah satunya harus memiliki sebuah tempat yang digunakan untuk istirahat, tidur dal lain sebagainya. Tempat tersebut yaitu tempat para santri melepaskan lelah setelah seharian melakukan kegiatan pembelajaran.

Tempat inilah yang dinamakan dengan asrama, sebuah tepat yang biasanya di desain dengan sekat-sekat kamar yang cukup banyak dan digunakan untuk menampung para santri. Mempunyai fungsi sebagai tempat istirahat, dan dapat digunakan juga sebagai tempat berbagai kegiatan. 


5. Adanya Kitab Kuning

Dalam proses belajar mengajar didalam pesantren salaf menggunakan sebuah kitab kuning atau kitab klasik. Kitab kuning ini berbagai macam jenis yang menjadi sumber pembelajaran para santri. Mulai dari kitab fiqih, tauhid, hadits, tajwid dan kitab-kitab yang lainnya.

Kitab kuning yang dipakai di pesantren adalah kitab yang ditulis oleh para salafus sholih atau ulama'-ulama' terdahulu. Mempunyai ciri khusus dengan menggunakan kertas warna kuning yang menggunakan bahasa Arab. 

Para santri yang belajar memberi makna kitab kuning tersebut dan dijadikan sebagai bahan bacaan setiap harinya. Kitab kuning sangat berbeda dengan buku-buku yang ada saat ini, baik dari warna kitab, isi bahasa dan cara mempelajarinya.


Demikian informasi tentang Pengertian Pondok Pesantren, Sistem, Sejarah Serta Tujuan Didirikannya, semoga dengan adanya artikel ini kita lebih memahami tentang Pondok Pesantren.

Terimakasih, Wassalam ......Bamus Media

Post a Comment

Previous Post Next Post