Syeikh Sholeh bin Muhammad A-Faqir Al-Yamani Bersilaturahmi Di Pondok Pesantren Baitul Mustaqim Punggur

Syeikh Sholeh bin Muhammad A-Faqir Al-Yamani Bersilaturahmi Di Pon. Pes. Baitul Mustaqim Punggur

 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Badir berkontribusi demi majunya Pondok Pesantren Baitul Mustaqim Punggur Lampung Tengah dibawah asuhan KH. Muchtar Ghozali. Pada hari ini Jum'at 25 Juni 2021 Yaumul mubarok, Syaidul Ayyam Keluarga besar Baitul Mustaqim kedatangan tamu istimewa Cucu Syaidina Umar bin Khatab yaitu Syeikh Sholeh bin Muhammad Al-Umari Al- Faqir Al-Yamani. Beliau bersilaturahmi ke Pondok-Pondok Pesantren yang ada di Lampung Tengah Khususnya Pondok Pesantren Baitul Mustaqim Punggur.

Fotho Bersama Syiekh sholeh bin Muhammad dengan KH. Muchtar Ghozali


Dalam kunjungannya beliau menghimbau dan mengajak seluruh santri Baitul Mustaqim untuk tetap membacakan sholawat atas Nabi Muhammad SAW agar supaya segala urusan baik dunia ataupun akhirat dan pada yaumul akhir kita mendapatkan syafaatnya kelak amiin.

Selain himbauan bersholawat beliau Syeikh Sholeh juga menceritakan kisah sahabat Nabi 'Ukasyah yang kelak dijanjikan masuk syurga oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga : Riwayat Pendiri Pon. Pes Baitul Mustaqim KH. 'Ali Hasyim

Syeikh Sholeh bin Muhammad A-Faqir Al-Yamani Bersilaturahmi Di Pondok Pesantren Baitul Mustaqim Punggur

Diceritakan : Maka siapa saja di antara kalian yang pernah aku sakiti, bangkitlah dan balaslah aku, sebelum datang nanti pada Hari Kiamat kelak," sabda beliau.

Mendengarkan itu, seluruh sahabat diam, tak berucap sepatah kata pun. Tiga kali berturut-turut Nabi SAW mengimbau siapa saja di antara mereka agar membalaskan perbuatan yang pernah dilakukannya setimpal.

Tiba-tiba, berdirilah seorang sahabat. Namanya, 'Ukasyah. Dia lantas menghampiri Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, jika tidak engkau imbau orang-orang tiga kali, tentu tidak ada yang berani membuatku untuk datang kepadamu."

"Apa yang engkau inginkan, wahai 'Ukasyah?" tanya Nabi SAW.

'Ukasyah kemudian menuturkan kesaksiannya pada waktu Perang Badar silam. Dia mengingat, saat itu unta yang ditungganginya tiba-tiba lepas kendali, sehingga mendahului unta Nabi SAW. Malahan, 'Ukasyah sempat sedikit keluar dari rombongan pasukan Muslimin.

"Ketika aku turun dari untaku dan mendekat ke arah engkau, saat itulah mendadak engkau mengayunkan cambuk, sehingga mengenai tubuhku. Aku tidak tahu saat itu, apakah engkau bermaksud mencambukku atau unta," tutur dia.

Nabi SAW memahami duduk perkaranya. Maka beliau menyuruh Bilal bin Rabah untuk meminta sebuah cambuk dari Fathimah di rumahnya. Putri Nabi SAW sempat heran, untuk apa Bilal meminta cambuk, sedangkan yang disuruh tidak menjelaskan apa-apa.

Di masjid, para sahabat sudah berkerumun. Mereka sesungguhnya menahan amarah terhadap 'Ukasyah. Mengapa pria ini sampai tega meminta qisash, yakni hendak menghukum Nabi SAW dengan cambuk? Namun, Rasulullah SAW sudah bertindak tegas. Balasan sudah semestinya ditunaikan. Jangan sampai ada hal itu menjadi perkara di akhirat kelak.

Ketika Bilal sampai, maka diserahkanlah cambuk itu kepada 'Ukasyah. Abu Bakar dan Umar segera menghadang sahabat itu. "Wahai 'Ukasyah, ambil cambuk itu dan biarkan aku yang dicambuk. Kami tidak rela engkau mencambuk Rasulullah SAW," kata mereka hampir bersamaan.

"Duduklah kalian, sesungguhnya Allah telah mengetahui kedudukan kalian berdua," perintah Nabi SAW.

Tidak hanya Abu Bakar dan Umar sebenarnya. Semua sahabat dan kaum Muslimin di sana ingin menjadi pengganti Nabi SAW sebagai sasaran cambuk 'Ukasyah.

Namun, Rasulullah SAW sudah menjatuhkan instruksi. "'Ukasyah, cambuklah aku. Lakukanlah bila benar aku pernah berbuat salah kepadamu!" kata Nabi SAW.

"Wahai Rasulullah, sewaktu engkau mencambukku pada waktu Perang Badar, badanku saat itu tidak ditutupi kain," terang 'Ukasyah lagi.

Tanpa bicara….Semua yang hadir menahan napas…

Banyak yang berteriak sambil menangis…

Tak terkecuali…. Termasuk Ukasyah…

Maka Nabi SAW pun melepas bajunya, sehingga tampak kulit punggung dan perut beliau. Seluruh sahabat menampakkan wajah tidak suka akan perbuatan 'Ukasyah ini.

Tiba-tiba, 'Ukasyah melepaskan cambuk itu dan segera memeluk Nabi SAW dari belakang. Dia juga menciumi punggung Rasulullah SAW.

Kejadian selanjutnya tatkala ‘Ukasyah melihat putih tubuh Rasulullah dan tanda kenabian di punggungnya, ia segera mendekap tubuh Nabi sepuas-puasnya sambil berkata : “Tebusanmu adalah Rohku ya Rasulallah, siapakah yang tega sampai hatinya untuk mengambil kesempatan mengqishas engkau ya Rasul Allah ? 

Saya sengaja berbuat demikian hanyalah karena berharap agar supaya tubuhku dapat menyentuh tubuh engkau yang mulia, dan agar supaya Allah swt dengan kehormatan engkau dapat menjagaku dari sentuhan api neraka”

"Aku ingin memeluk engkau, Rasulullah, sehingga kulitku menyentuh kulitmu. Sungguh sebuah kemuliaan bagiku bila bisa melakukannya," kata 'Ukasyah yang kini berderai air mata.

Para sahabat yang tadinya gelisah, kini ikut dalam keharuan. Mereka memahami maksud 'Ukasyah yang semata-mata ingin memeluk erat sang insan yang paling mulia itu.

Akhirnya berkatalah Nabi saw “Ketahuilah wahai para sahabat ! barang siapa yang ingin melihat penduduk surga, maka melihatlah kepada pribadi laki-laki ini!”

Lantas bangkit berdirilah kaum Muslimin beramai-ramai mencium ‘Ukasyah di antara kedua matanya. Rasa curiga berubah cinta. Buruk sangka berubah bangga. Berkatalah mereka : “Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah s.a.w di surga kelak!”

Baca Juga : Kisah Lain Yang diceritakan Syiekh Sholeh bin Muhammad

Demikian tausiyah yang disampaikan oleh Syiekh Sholeh bin Muhammad Al-Umari dari Yaman di Pondok Pesantren Baitul Mustaqim sore tadi. Beliau tidak bosan-bosan menghimbau kepada seluruh santri untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Yang kalau boleh admin ambil kesimpulan yaitu Tentang Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW. 

Apabila ingin bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW maka perbanyaklah bersholawat kepada Beliau, Sembari membagikan buku dengan judul 24 Jam Bersama Nabi kepada santri karangan Syeikh Sholeh bin Muhammad Al-Umari Al-Yamani. Amalkanlah isi buku ini niscaya kamu akan bertemu Nabi Muhammad SAW. Subhanalloh.....

Pada acara tersebut ditutup dengan do'a yang di pimpin langsung oleh Syeikh Sholeh bin Muhammad Al-Umari, beliau mendo'akan KH. Muchtar Ghozali, dan seluruh santri-santri juga keluarga besar Baitul Mustaqim, agar tetap dalam lindungan Allah SWT dan mendapat syafaat nabi Muhammad SAW.

Terimakasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Post a Comment

أحدث أقدم