Sidorahayu – Banyak kegiatan sebagai alternatif
mengisi jeda kegiatan bulanan, Salah satunya adalah Market Day. Kegiatan ini berupa belajar menjual
berbagai hasil karya santri berupa
kreasi makanan , minuman, dll.
Market Day mendidik mengembangkan jiwa kewirausahaan sekaligus
penguatan karakter santri. Dalam kegiatan kali ini, Peserta Market Day (penjual) dari
beberapa santri junior dipilih dan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan
dibimbing beberapa santri senior (Inabah). Sedangkan konsumen atau pembelinya adalah
seluruh warga pesantren.
Dijelaskan oleh Beliau Ky. M. Sya’roni selaku Dewan Ma’hadiyah Pondok Pesantren Baitul
Mustaqim, "Ada nilai religius dalam hal
ini, kemandirian dan gotong royong. Dari nilai religius, Santri dilatih untuk
melakukan nilai-nilai kejujuran dalam transaksi jual-beli sampai dengan laporan
perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong, santri-santri diberi
kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya.
Pesantren hanya memberi rambu-rambu
bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan dan minuman dan kreasi-kreasi
yang lain, dan tidak bernilai label kelas atas (mahal). Market Day ini salah satu program pesantren
yang baru di tahun ajaran 2018-2019,
untuk mengenalkan jiwa enterpreneur. Sebagai bekal santri terjun ke masyarakat setelah lulus nanti."
Dijelaskan pula dari pemilihan menu makanan dan
minuman, serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada
santri. Santri–santri diberi keleluasaan
menggunakan lingkungan pesantren yang
berupa halaman, sebagai lokasi tempat membuka usaha mereka dalam acara Market Day tersebut.
“Dalam acara
ini tidak ada intervensi dari para Majelis Pengasuh. Santri-santri sendiri yang
berkreativitas maunya seperti apa.” Namun ternyata konsep para santri dinilai
luar biasa. Halaman pesantren dirubah
menjadi lapak-lapak sebagai pasar. Ditambah pula dengan menampilkan film sebagai
hiburan dan daya tarik bagi pengunjung Market Day.
Market
Day sebagai ajang untuk mengasah kemampuan diri bidang
kewirausahaan. Kegiatan ini memberi pengalaman kepada santri.
“Tentunya ini sangat bermanfaat untuk bekal nanti
setelah lulus. Pengalaman yang diperoleh dapat dikembangkan lagi saat nanti ketika
pulang.